Minggu, 10 Januari 2010

Tugas IKM

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Seseorang dianggap hipotensi bila tekanan darahnya kurang dari 100/80 mmHg. Penyebab kondisi ini cukup banyak. Mulai faktor keturunan, gangguan jantung, anemia, perdarahan, infeksi, dan diare. Selain itu, salah satu pemicu tekanan darah terlampau rendah adalah pola makan yang salah.
Konsumsi natrium kurang menjadi penyebab utama hipotensi. Padahal, natrium adalah makanan bagi otot jantung. Menurut Ir Luki Mundiastuti MKes, dosen Akademi Gizi Surabaya jika natrium konsumsinya rendah, daya pacu otot melemah.
Selain itu, natrium bisa ditemukan pada lauk hewani, seperti daging dan jeroan ayam, sapi, kambing, susu, serta telur. 'Vegetarian yang tidak makan lauk hewani rawan sekali menderita hipotensi. Untuk mengimbangi, konsumsi susu sebaiknya jangan dihentikan sarannya. Hanya, tak semua hipotensi perlu diatasi. Hipotensi bawaan sejak lahir bukanlah penyakit. Jadi, tekanan darah orang yang bersangkutan tidak perlu dinaikkan. Secara anatomi, tubuh penderita hipotensi bawaan akan beradaptasi sendiri. Namun, bagi pengidap darah rendah di saat dewasa, disarankan agar pola makan segera diubah. Salah satu caranya, mencukupi kebutuhan air putih antara 6 hingga 8 gelas per hari ditambah lagi mengonsumsi makanan yang tinggi kandungan garamnya. Jika penderita tekanan darah tinggi tidak diperbolehkan mengonsumsi daging kambing, penderita darah rendah justru dianjurkan. Mengonsumsi daging kambing, bagi penderita hipotensi, meningkatkan kekuatan otot jantung karena tinggi kandungan natrium. Olahan daging kambing yang lain, seperti gulai, juga menyumbang banyak natrium dengan kadar 302 mg per 100 gram gulai. Ayam goreng memiliki natrium 507 mg per 100 gram. Sedangkan sup daging sapi mengandung 184 mg per 100 gram. Selain itu, kadar natrium olahan jeroan juga tinggi, 277 mg per 100 gram. Pada kasus akut, hipotensi bisa mengakibatkan penderitanya pusing, lemah, cepat letih, dan hilang keseimbangan atau vertigo.
Obat-obatan peningkat tekanan darah rendah baru diberikan jika gejalanya sudah mengganggu aktivitas sehari-hari, yang perlu dilakukan ialah membenahi pola makan. Selain itu, tensi bisa sedikit didongkrak dengan berolahraga rutin. Dengan olahraga, otot-otot akan bergerak dengan baik. Pilih olahraga yang efektif menghasilkan oksigen dalam tubuh. Seperti aerobik, jogging, bersepeda, atau berenang. Selain itu, jangan lupa melakukan pemanasan dan pendinginan. Jika olahraga langsung dilakukan tanpa pemanasan dan pendinginan, bisa terjadi penimbunan asam laktat. Akibatnya, badan terasa pegal.
Dibanding hipertensi (tekanan darah tinggi), hipotensi (tekanan darah rendah) masih "kalah gengsi”. Anggapan hipotensi sebagai "penyakit bagus" karena cenderung tidak punya pantangan apapun sebaiknya tidak membuat kita memandang rendah penyakit ini.
Hipotensi adalah keadaan tekanan darah bekerja di bawah 90/60 mmHg, padahal tekanan darah normal adalah 120/80 mmHg. Pada beberapa kasus, penderita akan merasa pusing dan pingsan. Ada pula kasus yang mengindikasikan kerusakan serius pada jantung, endokrin, atau saraf. Tekanan darah yang terlalu rendah bahkan menyebabkan otak dan organ penting lainnya mengalami kekurangan oksigen dan nutrisi sehingga berpotensi mengakibatkan shock .
Ada empat jenis hipotensi. Bila Anda duduk atau berbaring lama dan kemudian mendadak berdiri, tekanan darah akan turun mendadak. Ini yang dinamakan postural atau orthostatic hypotension dan umumnya diderita oleh yang berusia lanjut. Bila menyerang yang berusia muda, hipotensi ini dinamakan neurally mediated hypotension dan cenderung disebabkan oleh miskomunikasi sinyal antara jantung dan otak.
Ada pula postprandial hypotension. Ini adalah hipotensi yang terjadi setelah selesai makan dan biasanya ada pada mereka yang berusia lanjut, terutama yang memiliki hipertensi atau gangguan pada sistem saraf otonomik, misalnya penyakit Parkinson.
Jenis yang keempat adalah multiple systems atrophy with orthostatic hypotension atau dikenal juga dengan nama sindrom Shy-Drager. Sindrom ini menyebabkan kerusakan agresif pada sistem saraf yang berfungsi mengendalikan tekanan darah, detak jantung, fungsi bernafas, dan pencernaan. Kondisi ini terbukti fatal dalam tujuh sampai 10 tahun setelah terdiagnosis. Beberapa penderita hipotensi berada dalam kondisi fisik prima, sistem cardiovascular yang bagus, dan cenderung tidak berisiko untuk mengalami stroke dan serangan jantung. Yang perlu dicurigai adalah tekanan darah rendah yang disertai gejala: pusing, pingsan, kurang konsentrasi, pandangan kabur, mual, demam dan kulit menjadi pucat, bernapas pendek-pendek dan cepat, merasa sangat lelah, depresi dan merasa haus.

B. Permasalahan
Hipotensi adalah bawaan sejak lahir bukan merupakan suatu penyakit, sehingga tekanan darah orang yang bersangkutan tidak perlu dinaikkan. Bahkan beberapa penelitian menyebutkan, orang – orang yang mengalami hipotensi sejak kecil usianya lebih panjang dan lebih sehat. Hipotensi akan menjadi masalah jika terjadi pada usia dewasa, dan di penderita awalnya sangat sehat serta jarang menunjukka gejala yang signifikan.

























BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Hipotensi atau tekanan darah rendah merupakan keadaan dimana tekanan darah sistoliknya dibawah 90 mmHg. Tekanan darah ada dua antara lain: sistolik yaitu tekanan darah pada saat jantung memompa dan diastolik yaitu tekanan darah pada saat jantung berelaksasi (tidak memompa). Tekanan darah optimalnya adalah 120/80 mmHg. 120 adalah tekanan darah sistolik sedangkan per-nya, 80 adalah tekanan darah diastolik. Tidak jarang pasien yang datang berobat ke dokter terdeteksi kalau dia menderita hipotensi secara tidak sengaja dan tidak memperlihatkan gejala negatif yang berhubungan dengan hipotensinya, seperti pusing, rasa mual, mata kabur serta nyeri dada. Ternyata memang ada sekelompok orang yang dalam satu keluarga memiliki tekanan darah rendah. Hal ini merupakan hal yang normal sepanjang tidak ditemukan keluhan. Inilah yang biasanya disebut dengan hipotensi kronik. Biasanya ditemukan pada remaja putri yang menandakan efisiensinya pompa jantung. Mungkin karena kurangnya stress baik emosional/psikis maupun fisik yang berat.
Hipotensi jenis ini tidak perlu mendapatkan terapi apa-apa karena memang masih normal bagi dia (fisiologis). Yang perlu diperhatikan adalah apabila muncul keluhan seperti di atas. Terapinya biasanya dengan melakukan olahraga rutin sederhana seperti jogging agar jantung dapat beradaptasi dengan aktivitas fisik yang kita lakukan. Kadang juga ditemukan penyakit payah jantung kronik yang kemudian bermanifestasi sebagai hipotensi. Ini yang patut diwaspadai. Penyakit payah jantung kronik (congestive heart failure) ditandai dengan sesak saat beraktivitas (dysapnea d’effort), mudah merasa lelah, jantung berdebar-debar, terbangun karena sesak saat malam hari dan kaki (tungkai) bengkak (edema).
Jenis hipotensi lainnya yang mesti diwaspadai adalah hipotensi yang terkait dengan posisi, dalam istilah medisnya dikenal dengan hipotensi postural atau ortostatik. Hipotensi ini terkait dengan perubahan posisi seseorang misalnya dari sebelumnya baring menjadi berdiri. Pasien biasanya mengeluh tiba-tiba pusing, penglihatan gelap, sempoyongan sampai pingsan. Hal ini disebabkan karena pada saat berdiri aliran darah yang menuju ke jantung (vena) berkurang akibat pengaruh melawan gaya gravitasi. Pada orang normal hal ini dapat dikompensasi dengan baik dengan meningkatkan frekuensi nadi, akan tetapi mekanisme kompensasi ini seringkali terbatas pada orang tua sehingga hal ini lebih sering ditemukan pada kaum lanjut usia. Perlu diperhatikan pula bahwa resiko terjadinya hipotensi akan semakin meningkat apabila seseorang mendapatkan obat antihipertensi atau antidepresan. Untuk itu pasien lansia yang mengkonsumsi obat ini biasanya dianjurkan bergerak perlahan pada saat bangun dan mamatuhi dosis obat yang telah diberikan oleh dokter. Disamping hipotensi kronik dikenal pula hipotensi akut yang disebabkan oleh karena turunnya tekanan darah secara tiba-tiba yang disebabkan antara lain: perdarahan berat akibat kecelakaan atau trauma, dehidarsi akibat diare atau muntah yang hebat, pengaruh obat tertentu sampai infeksi sistemik hebat (sepsis). Hipotensi ini biasanya berlanjut menjadi syok akibat kurangnya aliran darah menuju ke otak, jantung, ginjal maupun kulit. Penanganannya sesuai dengan penyebabnya masing-masing.






















BAB III
PEMBAHASAN

a. Deskripsi Penyakit
Penyakit darah rendah atau Hipotensi (Hypotension) adalah suatu keadaan dimana tekanan darah seseorang turun dibawah angka normal, yaitu mencapai nilai rendah 90/60 mmHg. Sedangkan nilai normal tekanan darah seseorang dengan ukuran tinggi badan, berat badan, tingkat aktifitas normal dan kesehatan secara umum adalah 120/80 mmHG. Namun demikian, beberapa orang mungkin memiliki nilai tekanan darah (tensi) berkisar 110/90 mmHg atau bahkan 100/80 mmHg akan tetapi mereka tidak/belum atau jarang menampakkan beberapa keluhan berarti, sehingga hal itu dirasakan biasa saja dalam aktivitas kesehariannya. Apabila kondisi itu terus berlanjut, didukung dengan beberapa faktor yang memungkinkan memicu menurunnya tekanan darah yang signifikan seperti keringat dan berkemih banyak namun kurang minum, kurang tidur atau kurang istirahat (lelah dengan aktivitas berlebihan) serta haid dengan perdarahan berlebihan (abnormal) maka tekanan darah akan mencapai ambang rendah (hipotensi) 90/60 mmHg.
Seseorang yang mengalami tekanan darah rendah umumnya akan mengeluhkan keadaan sering pusing, sering menguap, penglihatan terkadang dirasakan kurang jelas (kunang-kunang) terutama sehabis duduk lama lalu berjalan, keringat dingin, merasa cepat lelah tak bertenaga, bahkan mengalami pingsan yang berulang. Pada pemeriksaan secara umum detak/denyut nadi teraba lemah, penderita tampak pucat, hal ini disebabkan suplai darah yang tidak maksimum keseluruh jaringan tubuh.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan mengapa terjadinya penurunan tensi darah, hal ini dapat dikategorikan sebagai berikut:
1. Kurangnya pemompaan darah dari jantung. Semakin banyak darah yang dipompa dari jantung setiap menitnya (cardiac output, curah jantung), semakin tinggi tekanan darah. Seseorang yang memiliki kelainan/penyakit jantung yang mengakibatkan irama jantung abnormal, kerusakan atau kelainan fungsi otot jantung, penyakit katup jantung maka berdampak pada berkurangnya pemompaan darah (curah jantung) keseluruh organ tubuh.
2. Volume (jumlah) darah berkurang. Hal ini dapat disebabkan oleh perdarahan yang hebat (luka sobek,haid berlebihan/abnormal), diare yang tak cepat teratasi, keringat berlebihan, buang air kecil atau berkemih berlebihan.
3. Kapasitas pembuluh darah. Pelebaran pembuluh darah (dilatasi) menyebabkan menurunnya tekanan darah, hal ini biasanya sebagai dampak dari syok septik, pemaparan oleh panas, diare, obat-obat vasodilator (nitrat, penghambat kalsium, penghambat ACE).

b. Faktor Penyebab Hipotensi dan Pengendaliannya
Menurut suatu penelitian, hipertensi memang lebih berbahaya dibandingkan dengan hipotensi. Dalam penelitian itu disimpulkan bahwa tekanan darah rendah (hipotensi) memiliki harapan hidup yang lebih tinggi dibanding orang yang tekanan darahnya normal. Penelitian lain juga menegaskan bahwa orang yang mengalami hipotensi sejak kecil usianya lebih panjang dan lebih sehat. Hipotensi akan menjadi masalah jika terjadi pada usia dewasa, dan dipenderita awalnya sangat sehat. Namun demikian, tekanan darah yang terlalu rendah pun tidak baik dan dapat membahayakan jiwa. Seseorang dengan tekanan darah yang terlalu rendah, darahnya tidak mampu dipompakan ke seluruh tubuh. Dengan demikian, sel-sel tubuh kekurangan nutrisi dan oksigen, yang lama-kelamaan dapat menyebabkan kematian jaringan.
Berbeda istilah, tentu dapat berbeda pula penyebabnya. Hipertensi sering kali disebabkan oleh faktor sekunder, yaitu oleh karena adanya penyakit lain seperti: penyakit ginjal, kelainan hormonal, obat-obatan, obesitas, stress, dan alkohol. Selain itu, hipertensi juga dapat terjadi secara primer(disebut juga sebagain hipertensi esensial), yaitu bila hipertensi tersebut tidak / belum diketahui penyebabnya (terdapat pada kurang lebih 90 % dari seluruh hipertensi). Sedangkan hipotensi dapat disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya adalah:
1. Pendarahan
2. Pelebaran pembuluh darah karena infeksi yang meluas
3. Volume darah yang berkurang (seperti pada diare)
4. Penurunan curah jantung
5. Vasodilatasi pembuluh darah
Bagi mereka yang sudah memiliki penyakit hipotensi, dapat dilakukan beberapa macam terapi penyembuhan. Terapi paling utama untuk keduanya adalah dengan mengatasi penyebab hipertensi dan hipotensi. Bila pembuluh darah terlalu melebar (vasodilatasi), berikan vasokonstriktor. Bila penyakit ginjal menyebabkan hipertensi, sembuhkan terlebih dahulu penyakit ginjal tersebut. Dengan menghilangnya penyakit penyebab, diharapkan hipertensi dan hipotensi yang terjadi dapat disembuhkan pula. Untuk pencegahan, sebaiknya penderita hipertensi dan hipotensi dapat menjaga makanan dan minuman yang masuk dalam tubuhnya, serta berolahraga secara teratur.
Terdapat beberapa pantangan makanan untuk penderita hipertensi, yaitu garam yang terlalu banyak dan makanan berkolesterol tinggi. Garam akan menarik air dan meningkatkan kadar air dalam pembuluh darah, sehingga volume darah meningkat dan dapat menyebabkan hipertensi. Sementara itu makanan berkolesterol seperti daging kambing dapat memicu terjadinya perdarahaan di otak (stroke), serangan jantung, dan gagal ginjal, yang kesemuanya merupakan factor predisposisi dari hipertensi.
Sebaliknya, penderita hipotensi justru disarankan untuk mengkonsumsi garam. Namun belum diketahui dengan pasti apakah mereka diperbolehkan mengkonsumsi makanan berkolesterol tinggi karena belum jelas apakah kolesterol dapat meningkatkan tekanan darah atau tidak. Tetapi satu hal yang memungkinkan, kolesterol dapat meningkatkan kandungan hemoglobin darah.
Dengan mengetahui bahaya dari hipertensi dan hipotensi, diharapkan kita dapat lebih dini mencegah kedua hal tersebut dengan membiasakan diri hidup sehat dan teratur.

c. Tahap Pencegahan
1. Health Promotion
a. Penyuluhan tentang konsumsi makanan yang mengandung garam sehingga dapat meningkatkan tensi darah
b. Berolah raga teratur seperti berjalan pagi selama 30 menit, minimal 3x seminggu dapat membantu mengurangi timbulnya gejala
c. Minum air putih dalam jumlah yang cukup banyak antara 8 hingga 10 gelas per hari, sesekali minum kopi agar memacu peningkatan degup jantung sehingga tekanan darah akan meningkat
2. Early Diagnosis
Diagnosis awal dapat dilakukan dengan pemeriksaan jantung. Pada pemeriksaan secara umum detak/denyut nadi teraba lemah, penderita tampak pucat, hal ini disebabkan suplai darah yang tidak maksimum keseluruh jaringan tubuh. Selain itu, diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik. Diagnosis akan semakin kuat jika tekanan darah menurun secara berarti pada saat penderita berdiri dan kembali normal jika penderita berbaring.
3. Prompt Threatment
Dalam kasus Hipotensi yang benar-benar diperlukan pemberian obat, biasanya ada beberapa jenis obat yang biasa dipakai seperti fludrocortisone, midodrine, pyridostigmine, nonsteroidal anti-inflammatory drugs (NSAIDs), caffeine dan erythropoietin.
4. Disability Limitation
Penyakit hipotensi tidak menimbulkan kecacatan pada penderitanya.
5. Rehabilitation
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk memperbaiki kondisi tekanan darah rendah (hipotensi). Contohnya, minum air putih dalam jumlah yang cukup banyak antara 8 hingga 10 gelas per hari, sesekali minum kopi agar memacu peningkatan degup jantung sehingga tekanan darah akan meningkat, mengkonsumsi makanan yang cukup mengandung kadar garam dan olah raga teratur.

d. Peran Keluarga dalam Usaha Pencegahan Hipotensi
Hipotensi merupakan bawaan sejak lahir, akan tetapi bisa diatasi dengan pengobatan dan konsumsi makanan yang mengandung natrium.
Selain itu, peran keluarga juga sangat penting dalam usaha penyembuhan hipotensi. Ada beberapa hal yang dapat dilakukan oleh keluarga untuk mengatasi hipotensi, diantaranya:
1. Penyediaan makanan yang mengandung vitamin dan gizi seimbang.
2. Memeriksakan tekanan darah secara teratur
3. Menyarankan untuk rutin berolahraga
4. Penyediaan makanan yang mengandung natrium
5. Pada penderita wanita dianjurkan untuk mengenakan stocking yang elastis




BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Penyakit darah rendah atau Hipotensi (Hypotension) adalah suatu keadaan dimana tekanan darah seseorang turun dibawah angka normal, yaitu mencapai nilai rendah 90/60 mmHg.
2. Hipotensi dapat disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya adalah:
a. Pendarahan
b. Pelebaran pembuluh darah karena infeksi yang meluas
c. Volume darah yang berkurang (seperti pada diare)
d. Penurunan curah jantung
e. Vasodilatasi pembuluh darah
3. Pengobatan hipotensi dapat dilakukan dengan pemberian beberapa jenis obat, diantaranya fludrocortisone, midodrine, pyridostigmine, nonsteroidal anti-inflammatory drugs (NSAIDs), caffeine dan erythropoietin.

B. Saran
Untuk mengurangi gejala hipotensi dapat dilakukan dengan:
1. Mengurangi tidur terlalu malam atau sering begadang
2. Sering melakukan aktivitas fisik, misalnya berolahraga
3. Mengkonsumsi makanan yang mengandung natrium
4. Memeriksakan tekanan darah secara teratur












DAFTAR PUSTAKA

httpwww.gmjournal.netuploadimg2008gmj2008_4_177-180.pdf. 2008. Effects of Transient Hypotension on Glutathione Levels and Lipid Peroxidation in The Liver During Pregnancy in Rats. Diakses pada tanggal 26 Oktober 2009 pukul 10.00 WIB.
httpwww.kup.atkuppdfHypSH-4-2002-6.pdf. 2002. I1 imidazoline receptors: From the Pharmacological Basis to The Therapeutic Application. Diakses pada tanggal 26 Oktober 2009 pukul 10.15 WIB.
httpwww.psicothema.pdf187.pdf. 1988. Rapid Self-Hypnosis: A Suggestion Method For Self-Control. Diakses pada tanggal 26 Oktober 2009 pukul 10.30 WIB.























TUGAS TERSTRUKTUR MATA KULIAH ILMU KESEHATAN MASYRAKAT

PERAN SERTA KELUARGA DALAM USAHA PENCEGAHAN PENYAKIT HIPOTENSI















Disusun oleh:
SYAIFULLOH
L1A006076












DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATAN
JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT
PURWOKERTO
2009

1 komentar:

  1. Casino, Hotel and RV Parking Information - MapyRO
    A map 경산 출장안마 showing the area's casino and RV 당진 출장마사지 parking lots, garage and 성남 출장마사지 RV parking lots. 포항 출장안마 Check 아산 출장안마 back with MapyRO for updated garage parking.

    BalasHapus